JAKARTA - Dengan upaya sendiri, para pemuda dan pencinta selancar (surfing) di Pantai Sorake kembali menggelar kontes yang dinamai Nias Board Rider Part II. Acara yang digelar
mulai hari ini sampai besok, Sabtu (31/12/2013) tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Nias Selatan (Nisel) Faböwösa Laia.
Ketua Panitia penyelenggara lomba tersebut Rahel Wau, kepada Nias Online, menjelaskan, pertandingan tersebut merupakan yang kedua kali dilakukan pada waktu yang sama, yakni di penghujung tahun, sekaligus menyambut tahun baru. Pertandingan dibagi dalam dua kategori berdasarkan usia. Yakni, usia 16 tahun ke bawah atau tingkat grommet dan usia 17 tahun ke atas atau tingkat senior.
“Pertandingan ini bertujuan memupuk persatuan peselancar Nias pada umumnya dan Nisel khususnya,” ujar Rahel, Senin (31/12/2013). Dia menjelaskan, pertandingan itu diinisiasi dan digelar oleh perkumpulan peselancar di Pantai Sorake dan didukung oleh beberapa orang yang peduli dari Kota Telukdalm. Rahel mengatakan, Kadis Budpar Nisel juga mendukung acara itu melalui bantuan pribadinya. Rahel menjelaskan, seiring dengan dukungan dari Kadis Budpar Nisel tersebut, pihaknya berencana melaksanakan pertandingan lagi dalam rentang tiga bulan mendatang.
Meski diselenggarakan secara sederhana tanpa dukungan dari Pemda Nisel, namun pesertanya lumayan banyak. Jumlahya mencapai 80 orang. Rahel mengakui, jumlah peserta tahun ini sedikit kurang banyak dibanding dua tahun lalu. “Pesertanya lebih dari 80 orang. Termasuk peserta asal Chili satu orang, dan Jepang satu orang. Tahun ini pesertanya agak kurang karena banyak pesertanya yang pergi keluar daerah dan bahkan ada yang ke luar negeri,” jelas dia.
Dia mengatakan, pada tahun lalu, acara itu terpaksa tidak digelar karena keterbatasan dana. Sementara itu, peselancar senior di Pantai Sorake Firdolin Wau mengatakan, dana acara itu benar-benar dari swadaya para pemuda Sorake dan sekitarnya. “Ada surfing contest tanggal 30 -31 Desember dan party tahun baru. Sekedar acara akhir tahun,” kata dia.
Sementara itu, Kadis Faböwösa mengatakan, meski dirinya yang membuka pertandingan itu, namun sebenarnya dari Pemda Nisel sendiri tidak ada bantuan dana untuk acara itu. “Karena kegiatannya mendadak pada akhir tahun anggaran maka bantuan untuk itu tidak tersedia dalam APBD 2013. Dari Disbudpar tidak tersedia dana bantuan itu sebelumnya. Tapi, secara pribadi saya sudah bantu panitia. Dan panitia undang saya untuk membuka makanya saya hadir di sana,” ujarnya ketika dihubungi terpisah.
Faböwösa mengatakan, ajang tersebut sangat bagus untuk melatih para pengurus organisasi surfing untuk mengorganisir pertandingan surfing. “Juga melatih dan merangsang minat dan bakat peselancar pemula untuk siap menghadapi ajang kontes yang lebih besar lagi,” jelas dia. Ke depan, kata dia, pihaknya akan mencoba meminta persetujuan Bupati Nisel untuk pengalokasian dana kepada organisasi surfing di Pantai Sorake, guna memotivasi mereka untuk terus berlatih.
Sebelumnya acara serupa digelar pada akhir 2011 lalu, acara serupa juga digelar di Pantai Soreka. Saat itu diakui, pelaksanaan kontes sederhan itu sebagai bentuk protes dan wujud kekecewaan kepada Pemda Nisel yang tiba-tiba membatalkan kegiatan pertandingan surfing yang sudah dipersiapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel, Inspirasi, Berita dan Informasi ini telah saya Kunci, kalau Anda membutuhkannya, Silahkan Anda Komentari dan Artikel Ini akan saya Buka Kembali...
Berilah Komentar, Dan Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan...